Diposting oleh : Administrator
Kategori: KKPI TINGKAT III - Dibaca: 1417 kali
Pengertian IP Address pada Jaringan Komputer
Setiap komputer dalam suatu jaringan
memiliki identifikasi alamat yang unik dan berbeda satu sama lainnya.
Ada dua metode yang untuk pengalamatan komputer dalam sebuah protokol
TCP/IP, yaitu :
- Static IP Addressing
- Dynamic IP Addressing (DHCP)
Dalam mendesain sebuah jaringan komputer, terutama yang terhubung dengan internet, kita perlu menentukan IP Address
untuk setiap komputer dalam jaringan tersebut, IP ini juga akan
digunakan untuk menentukan rute yang harus dilalui oleh paket data.
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah IP address yang tersedia secara
teoritis adalah 255.255.255.255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus
dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.
Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP
Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan
tertentu.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2
bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID
berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain,
sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net
ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address
merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host.
Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung
kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas
A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.
Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran
dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun
jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D
dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan
multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak
Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji
beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan
dengan cara berikut :
Bit pertama IP address kelas A adalah 0,
dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte
pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A
terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16
juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan
dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada
gambar berikut ini:
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya
selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16
bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP
address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada.
IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap
network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
IP address kelas C mulanya digunakan
untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address
kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8
bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host.
IP address kelas C digunakan untuk
keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset
1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit
berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP
address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan
host ID.
IP address kelas E tidak diperuntukkan
untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111
sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
Sebagai tambahan dikenal juga istilah
Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian
jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang
diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit.
Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan
penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network
prefix kelas B.
Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
- Internet Protocol,
- Transmission Control Protocol (TCP),
- Internet Control Message Protocol (ICMP),
- Address Resolusion Protocol (ARP),
- User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum
dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap
kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan
subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain),
subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar