Rabu, 18 Juni 2014

Persiapan Pilpres dan Wapres 2014

PILPRES 2014: Ini Persiapan Jokowi Jelang Debat Capres Tahap Kedua

  Menjelang debat antar calon presiden yang akan digelar pada Minggu (15/6/2014), calon presiden Joko Widodo mengaku sudah melakukan persiapan.

"Ya biasalah, yang namanya apa pun mesti harus disiapkan, ada perencanaan. Ada organisasi kecil yang menyiapkan," ucap Jokowi di sela kunjungannya ke Museum Soesila Soedarman, Jumat (13/6/2014).
Untuk debat antar presiden tahap kedua, Jokowi dan Prabowo akan saling beradu program dalam bidang ekonomi. Capres bernomor urut dua itu dibantu oleh tim khusus, tetapi dia enggan menyebutkan siapa saja anggotanya.
"Ya enggak usah saya sebutkan siapa saja anggota tim khususnya, saya juga punya rahasia. Intinya, memang sisi ekonomi mestinya yang kita gerakkan adalah sisi-sisi ekonomi kerakyatan, pasar rakyat, petani, dan nelayan," lanjutnya.
Selain persiapan dengan tim khusus seperti yang disiapkan untuk debat pertama, ada satu hal yang paling penting untuk capres yang berpasangan dengan Jusuf Kalla itu.
"Yang paling penting ya makan banyak dan tidur banyak," pungkasnya. (JIBI/Bisnis.com)


200 Anggota Linmas Dilatih Persiapan Pengamanan Pilpres

 Sebanyak 200 orang anggota perlindungan masyarakat (linmas) di Kabupaten Klaten dilatih beladiri dan pengendalian huru hara, Kamis (22/5/2014). Latihan yang diadakan di halaman Pemkab Klaten tersebut untuk persiapan pengamanan Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.

Kepala Bidang Linmas Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) dan Linmas Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Noor Hadi, mengatakan pelatihan tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Ada pelatihan beladiri militer atau tanpa alat yang dilatih perwakilan anggota Kodim 0723/Klaten. Sedangkan pelatihan pengendalian huru hara dilatih oleh perwakilan anggota Polres Klaten.
“Pelatihan ini hanya sehari, tetapi waktunya bergiliran di 35 kabupaten/kota se-Jateng. Jumlah anggota linmas yang dilatih dari masing-masing kabupaten/kota sebanyak 200 orang. Pelatih dari Kodim dan Polres di masing-masing daerah,” katanya saat ditemui solopos.com, di halaman Pemkab Klaten, seusai acara pembukaan, Kamis.
Ia menyatakan tujuan pelatihan itu untuk memberikan pembekalan dan keterampilan para anggota linmas. Selain itu, juga untuk persiapan pengamanan di tempat pemungutan suara (TPS) terutama saat Pilpres yang akan diadakan pada awal Juli 2014.
Noor Hadi berharap para anggota linmas tersebut bisa membantu aparat keamanan untuk mengamankan wilayah masing-masing. Selain itu, bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) anggota linmas.
Terkait kesejahteraan para anggota linmas, Noor Hadi, berharap pemerintah daerah sebagai pemilik linmas untuk memperhatikan kesejahteraan mereka. “Misalnya di Klaten yang berada di bawah Satpol PP [Satuan Polisi Pamong Praja]. Sebaiknya Satpol PP mengajukan anggaran untuk kesejahteraan anggota linmas dengan mengajukan dana dalam APBD Kabupaten,” tuturnya.
Kesejahteraan itu di antaranya bantuan biaya kesehatan, santunan, dan tali asih. Sebab, lanjut dia, para anggota linmas berasal dari warga yang bekerja secara sukarela untuk membantu pengamanan di wilayah. Jadi, mereka hanya mendapat honor dari sukarela warga saat ada kegiatan di daerah, seperti saat hajatan atau ada kematian.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jateng tidak bisa menganggarkan dana karena tidak memiliki anggota linmas secara langsung. Pihaknya hanya bisa menganggarkan dana saat ada Pemilu Gubernur. Sedangkan untuk Pilpres, ia pun berharap pemerintah pusat bisa menganggarkan dana dalam APBN yang diberikan melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk honor pengamanan di TPS.


Tim Prabowo-Hatta Bertekad Menang di Kandang Banteng

 Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) se-Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah bertekad memenangkan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo-Hatta di kandang banteng. Tudingan Prabowo Hatta hanya dapat 20% di Soloraya itu tak mengecilkan semangat mereka yang optimistis Prabowo-Hatta menang.

Tekad tersebut mencuat dalam rapat konsolidasi dan pemantapan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta se-Dapil V Jateng di Hotel Megaland, Jl. Slamet Riyadi Solo, Rabu (18/6). Momentum itu dihadiri seribuan orang pendukung Prabowo-Hatta yang berasal dari enam partai politik (parpol) pengusung plus dua parpol pendukung, yakni Partai Demokrat dan Partai Damai Sejahtera (PDS).
Dukungan politik Partai Demokrat Jateng secara resmi disampaikan dalam sikap politik dalam forum itu. Sekretaris DPD Partai Demokrat Jateng, Dani Sriyanto, mewakili struktural Partai Demokrat se-Jateng menyatakan sikap mendukung penuh pemenangan Prabowo-Hatta.
“Partai Demokrat anginnya saat ini mendukung penuh pemenangan Prabowo-Hatta. Kami mohon untuk seluruh struktur di Dapil V Jateng hukumnya wajib untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Dasar pertimbangannya, visi misi Prabowo-Hatta ini akan melanjutkan program pemerintahan SBY [Susilo Bambang Yudhoyono],” tegas Dani dalam forum tersebut.
Menurut Dani, semangat tinggi tetapi harus diikuti gerakan yang tinggi. Dani meminta kadernya mendekati para guru yang menerima tunjangan sertifikasi dan dekati masyarakat dengan program Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS), bukan kartu sehat.
Para tokoh angkatan 1966, dan para sukarelawan juga turut meramaikan konsolidasi itu, seperti Mega Bintang, Perisai Berdikari, Aliansi Rakyat Solo Bersatu, Sahabat Akbar Tandjung, dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu. Ketua Harian Pemenangan Prabowo-Hatta Solo, Muh. Al Amin, menyatakan Prabowo-Hatta siap menang di kandang bateng. Dia menargetkan Prabowo-Hatta bakal menang di angka 50% plus satu di kandang banteng.
“Angka realistisnya bisa menang 40%. Tapi dengan bergabungkan Partai Demokrat, optimistis bisa tembus 50%,” tegasnya.
Juru Kampanye Prabowo-Hatta Soloraya, Moedrick Sangidoe, menambahkan sukarelawan Prabowo-Hatta tumbuh seperti jamur di musim penghujan. “Maka kalau di Solo Prabowo-Hatta hanya dijatah 20% itu terlalu mengecilkan. Hal itu tidak masuk akal sehat. Apalagi dengan bergabungnya Partai Demokrat ke Prabowo-Hatta. Tidak usah berkecil hati, tidak usah takut. Ajak umat Islam untuk pilih Prabowo-Hatta lewat pengajian. Kalau adayang bilang masjid-masjid diawasi itu jelas penghinaan kepada umat Islam,” tegasnya.
Moedrick merasa Prabowo-Hatta ini dizalimi. “Pada pemilu 2009, saat menjadi cawapres tidak pernah yang ngomong soal pelanggaran hak asasi manuia (HAM). Tapi, sekarang kebohongan itu disampaikan bertubi-tubi,” jelas panglima Mega Bintang Solo itu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar