1. General Atomics MQ-9 Reaper
[lihat.co.id] - Turboprop
MQ-9 adalah UAV pemburu-pembunuh pertama yang didesain untuk daya
jelajah jauh dan kemampuan terbang sangat tinggi. Dalam mode pembunuh
UAV ini dapat membawa rudal udara ke darat, Hellfire, hingga 14 buah,
atau campuran antara rudal Hellfire dan bom dengan pemandu laser.
Senjata-senjata tersebut di kendalikan oleh seorang pilot yang berada di
pusat pengendali.
Turboprop MQ-9 memiliki kecepatan maksimum 300 mph, mampu terbang sampai
ketinggian 50.000 kaki dan mampu terbang dalam waktu 14 dengan beban
penuh. Berat pesawat saat lepas landas adalah 10.500 pound (5.250 kg)
dengan bentangan sayap selebar 66 kaki (22m).
Sebagai perbandingan, pesawat tempur dengan berawak seperti F-16,
mempunyai berat maksimum saat lepas landas sebesar 42.000 pound (21
ton). Keunggulan The Reaper yang lain adalah kemampuannya di program
untuk terbang secara mandiri, di mana pesawat tempur berawak harus
selalu di pantau dari pangkalan. tetapi pesawat selalu dipantau atau
dikontrol oleh aircrew tanah.
Pesawat UAV pendahulunya adalah General Atomic’s QM-1 Predator, yang katanya telah membuat hancur Thaliban di Afghanistan.
2. Lockheed Martin RQ-170 Sentinel
[lihat.co.id] - UAV
ini dikembangkan oleh Skunk Works milik Lockheed Martin yang telah
menghasilkan pesawat mata-mata U-2, SR-71 dan pesawat siluman F-117.
Seperti halnya F-117, RQ-170 Sentinel merupakan “sayap terbang” atau
lebih tepatnya jet stealth UAV.
Mendapat julukan sebagai “Beast of Kandahar” setelah terlihat di
pangkalan udara Kandahar, Afghanistan, namun sangat sedikit yang
diketahui tentang pesawat ini. Menurut majalah Aviation Week
memperkirakan, RQ-170 Sentinel memiliki lebar sayap 66 kaki dan berat
lepas landas dari 8500 pound.
Pihak AU AS sendiri enggan menjelaskan keberadaan UAV ini, hanya
mengatakan bahwa RQ-170 akan langsung mendukung kebutuhan intelijen pada
pertempuran : pengawasan dan pengintaian target (surveillance and
reconnaissance).
3. Northrop Grumman Global Hawk RQ-4
[lihat.co.id] - UAV
buatan Northrop Grumman ini memiliki rentang sayap 116 kaki dengan
berat maksimum saat lepas landas 26.750 pound, hal ini menjadikan RQ-4
sebagai UAV terbesar yang telah beroperasi saat ini.
Q adalah sebutan Departemen Pertahanan bagi sistem pesawat tak berawak.
RQ-4 Global Hawk memiliki kemampuan terbang tinggi dan jarak tempuh yang
jauh. UAV ini di operasikan untuk menyediakan data intelijen,
pengawasan dan pengintaian di medan perang di seluruh dunia, namun dapat
juga di gunakan pada misi selain perang.
Selain itu, UAV ini juga sanggup beroperasi di hampir semua kondisi
cuaca, baik siang maupun malam dan diproyeksikan akan menggantikan
pesawat mata-mata U-2. UAV ini dapat terbang hingga ketinggian 60.000
kaki dan dikendalikan dari pusat kendali oleh tiga orang kru : pilot
peluncur dan pengendali, pilot pengendali misi dan seorang operator
sensor.
4. AAI Corporation RQ-7 Shadow
[lihat.co.id] - Tidak
seperti kebanyakan UAV, yang lepas landas dan mendarat di landasan pacu
seperti pesawat biasa. RQ-7 Shadow diluncurkan ke udara hingga
ketinggian 30 kaki dengan menggunakan peluncur hidrolik dan ketika
mendarat ia harus mengait sebuah mekanisme penghenti seperti yang di
lakukan pesawat tempur ketika mendarat di atas kapal induk
RQ-7 di operasikan oleh AD dan Korps Marinir AS, bertugas mengirimkan
full-motion video, baik siang maupun malam hari dengan jarak hingga 75
mil.
UAV ini dapat melayang selama sembilan jam, memiliki kecepatan jelajah
90 knot dan dapat mencapai ketinggian 15.000 kaki. RQ-7 di dorong oleh
baling-baling yang gerakkan oleh mesin berbahan bakar bensin, secara
keseluruhan memiliki berat 460 pound dengan bentangan sayap sepanjang 20
kaki.
5. AeroVironment Puma-AE
[lihat.co.id] - Puma-AE
(AE= all environment / segala medan) dirancang untuk operasi di darat
dan di laut, sehingga mampu mendarat di tanah atau di air laut.
Bertugas untuk berbagai misi, diantaranya adalah: intelijen, pengawasan,
penilaian target dan pengintaian. UAV ini memiliki bobot hanya 13 pound
dan di luncurkan dengan menggunakan tangan, panjanng rentang sayapnya 9
kaki serta mampu melayang selama dua jam dan ketinggian terbang
maksimalnya 500 kaki.
6.Boeing Scan Eagle
[lihat.co.id] - Pesawat
dengan bobot 20 kg dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian 16000
feet dan speed 60 mil/jam. Scan Eagle terbang dengan dipandu sistem GPS
yang dilengkapi dengan kamera dan sensor infra-red. Pesawat ini
berkemampuan tidak terdeteksi oleh radar, sehingga melancarkan proses
pengintaian.
7. RQ-2B Pioneer
[lihat.co.id] - Pesawat
hasil kolaborasi antara AAI (US) dengan IAI (Israel). Pesawat ini
digunakan sejak 1986 oleh US Marine Corps, US Navy, dan US Army. Pesawat
digunakan untuk tugas pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan
mendukung serangan. Mampu terbang hingga ketinggian 15000 feet selama
lima jam dengan muatan beban sampai 35 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar