Jumat, 04 Juli 2014

Bandwidth Limiter

Istilah bandwidth dapat didefinisikan sebagai kapasitas atau daya tampung 
suatu channel komunikasi (medium komunikasi) untuk dapat dilewati sejumlah 
traffic informasi atau data dalam satuan waktu tertentu. Umumnya bandwidth 
dihitung dalam satuan bit, kbit atau bps (byte per second). Pengalokasian bandwidth 
yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas 
suatu layanan jaringan (QoS = Quality Of Services). 
Tujuan dari bandwidth limiter yaitu untuk membatasi bandwidth sesuai dengan 
kebutuhan dan jumlah pengguna. Sebagai contoh seorang admin warnet yang 
memiliki bandwidth 1 Mbps akan dibagi dengan 10 komputer. Jadi admin tersebut 
menggunakan teknologi bandwidth limiter agar bandwidth yang didapat oleh client 
bisa sama rata. 
Sebelum melakukan konfigurasi sudah ada konfigurasi point to point. ISP 
DESnet bekerjasama dengan PT Mora Telematika Indonesia, PT Icon PLN dan PT 
Telkom dalam menyediakan jaringan backbone fiber optic yang digunakan 
DESNET untuk jalur konektivitas Internet. Sebelum melakukan konfigurasi sudah 
ada konfigurasi point to point. Pertama-tama adalah menentukan kedudukan
station, jarak antar BTS dengan menggunakan GPS dan kompas pada peta. Lalu 
memperhatikan obstacle yang ada sepanjang path. Apabila sudah LOS, baru dapat 
menginstall antena. Yaitu dengan memasang antena sampai ketinggian freznel zone 
terlewati terhadap obstructure, lalu mengecek sambungan kabel dan konektor 
termasuk penangkal petir. Kedua, malakukan perakitan antena, antena wireless 
jenis omni (untuk pengirim) dan antena wireless jenis grip (untuk penerima). 
Setelah dirakit sesuai manual book, lalu melakukan pointing. Setelah proses 
pointing, lakukan uji koneksi radio. Apabila telah usai uji koneksi baru melakukan 
konfigurasi mikrotik pada client. 
Untuk melakukan pengkonfigurasian dibutuhkan beberapa persiapan dan 
Software yaitu antara lain: 
1. Mikrotik router board RB 750 atau type yang lain. 
2. PC 
3. Kabel UTP (straight) 
4. Aplikasi Winbox 

Bandwidth limit exceeded, bisa menjadi berkah atau bisa juga musibah bagi blogger. Untuk sebagian kasus, itu artinya ada kenaikan dari sisi trafik kunjung, sehingga kalau misalnya blog dimonetize, maka akan meningkatkan pendapatan kita. Tetapi bagaimana jika kunjungan yang cuma beberapa ekor mengakibatkan bandwidth limit exceeded? Apa yang salah disini? Mari kita ulas tips terhindar dari kejadian ini.
Kunjungan menyedihkan, tetapi bandwidth terkuras
Penyebabnya bisa beberapa macam, mulai dari faktor internal kita yang kurang bagus, atau bisa juga karena ada faktor jahat dari eksternal.
Supaya terhindar dari bandwidth limit exceeded
Yang bisa kita lakukan kalau tidak ingin biaya hosting membengkak karena harus upgrade bandwith, pertama adalah benahi faktor internal. Gunakan theme yang ringkas, berukuran kecil. Kalau memang tidak perlu sekali tidak usah menggunakan gambar, atau pakai gambar dengan ukuran yang kecil.
Hal berikutnya yang bisa kita lakukan adalah rajin memeriksa awstats, terutama di trafik kunjungan harian dan pemakaian bandwidth.  Perhatikan gambar di bawah, (klik untuk memperbesar)
trafik harian
Silakan bandingkan dengan data kunjungan harian blog anda dan perhatikan konsumsi bandwidthnya.
Setelah analisa trafik harian, silakan lihat ke bawahnya, ada yang namanya, trafik robot, di situ akan kelihatan robot apa saja yang mampir ke blog kita dan berapa bandwidth yang dimakan robot tersebut, kadang2 ada robot siluman yang suka mampir kesitu.
Setelah puas mengamati robot siluman, arahkan ke bawah lagi, cobalihat file apa yang memakan bandwidth paling gedhe.
Dan yang terakhir, adalah kita lihat artikel mana yang paling populer mendapatkan kunjungan, di bagian Pages-URL (Top 25)  , seperti gambar berikut.

Limitasi Bandwidth Sederhana


Cara paling mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan Simple Queue. Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.
Contoh : 
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP 192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Address adalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa berupa :

  • Single IP (192.168.10.2) 
  • Network IP (192.168.10.0/24) 
  • Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second).
 
Dengan pengaturan tersebut maka Client dengan IP 192.168.10.2 akan mendapatkan kecepatan maksimum Upload 128kbps dan Download 256kbps dalam keadaan apapun selama bandwidth memang tersedia. 
network diagram
Metode Pembagian Bandwidth Share 
Selain digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth fix seperti pada contoh sebelumnya, kita juga bisa memanfaatkan Simple Queue untuk melakukan pengaturan bandwidth share dengan menerapkan Limitasi Bertingkat. Konsep Limitasi Bertingkat  bisa anda baca pada artikelMendalami HTB pada QOS RouterOS Mikrotik 
Contoh : 
Kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512kbps untuk digunakan 3 client. 
Konsep: 
  1. Dalam keadaan semua client melakukan akses, maka masing-masing client akan mendapat bandwidth minimal 128kbps.
  2. Jika hanya ada 1 Client yang melakukan akses, maka client tersebut bisa mendapatkan bandwidth hingga 512kbps.
  3. Jika terdapat beberapa Client (tidak semua client) melakukan akses, maka bandwidth yang tersedia akan dibagi rata ke sejumlah client yg aktif.
Topologi Jaringan 
Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit danTarget Download Max-Limit. 
Langkah selanjutnya kita akan menentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue. 
Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps danMax-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang kita buat sebelumnya. 

Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan Target-Address. 

 
Selanjutnya lakukan pengetesan dengan melakukan download di sisi client. 
Pada gambar berikut menunjukkan perbedaan kondisi penggunaan bandwidth client setelah dilakukan limitasi bertingkat 

Kondisi 1 
Kondisi 1 menunjukkan ketika hanya 1 client saja yg menggunakan bandwidth, maka Client tersebut bisa mendapat hingga Max-Limit. 


Perhitungan : Pertama Router akan memenuhi Limit-at Client yaitu 128kbps. Bandwitdh yang tersedia masih sisa 512kbps-128kbps=384kbps. Karena client yang lain tidak aktif maka 384kbps yang tersisa akan diberikan lagi ke Client1 sehingga mendapat 128kbps+384kbps =512kbps atau sama dengan max-limit. 

Kondisi 2 
Kondisi 2 menggambarkan ketika hanya 2 client yang menggunakan bandwidth. 
Perhitungan : Pertama router akan memberikan limit-at semua client terlebih dahulu. Akumulasi Limit-at untuk 2 client = 128kbps x 2 =256kbps . Bandwidth total masih tersisa 256kbps. Sisa diberikan kemana.? Akan dibagi rata ke kedua Client. 
Sehingga tiap client mendapat Limit-at + (sisa bandwidth / 2) = 128kbps+128kbps =256kbps 

Kondisi 3 
Kondisi 3 menunjukkan apabila semua client menggunakan bandwidth.
Perhitungan: Pertama Router akan memenuhi Limit-at tiap client lebih dulu, sehingga bandwidth yang digunakan 128kbps x 3 = 384kbps. Bandwidth total masih tersisa 128kbps. Sisa bandwidth akan dibagikan ke ketiga client secara merata sehingga tiap client mendapat 128kbps + (128kbps/3) = 170kbps.
Pada Limitasi bertingkat ini juga bisa diterapkan Priority untuk client. Nilai priority queue adalah 1-8 dimana terendah 8 dan tertinggi 1.
Contoh : 
Client 1 adalah VVIP user, maka bisa diberikan Priority 1 (tertinggi).

 

Jika kita menerapkan priority perhitungan pembagian bandwidth hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja setelah limit-at semua client terpenuhi, Router akan melihat priority client. Router akan mencoba memenuhi Max-Limit client priority tertinggi dengan bandwidth yang masih tersedia. 

 

Perhitungan: Client 1 mempunyai priority tertinggi maka router akan mencoba memberikan bandwidth sampai batas Max-Limit yaitu 512kbps. Sedangkan bandwidth yang tersisa hanya 128kbps, maka Client1 mendapat bandwidth sebesar Limit-at + Sisa Bandwidth = 128kbps+128kbps = 256kbps


Konsep pembagian bandwidth ini mirip ketika anda berlangganan internetdengan sistem Bandwidth share. 
Limitasi bertingkat juga bisa diterapkan ketika dibutuhkan sebuah pengelompokkan pembagian bandwidth. 

 
 

Tampak pada gambar, limitasi Client1 dan Client3 tidak menganggu limitasi Client2 karena sudah berbeda parent. Perhatikan max-limit pada Limitasi Manager dan Limitasi Staff
network diagram
Bypass Traffic Lokal
Ketika kita melakukan implementasi Simple Queue, dengan hanya berdasarkan target-address, maka Router hanya akan melihat dari mana traffic itu berasal. Sehingga kemanapun tujuan traffic nya (dst-address) tetap akan terkena limitasi. Tidak hanya ke arah internet, akan tetapi ke arah jaringan Lokal lain yang berbeda segment juga akan terkena limitasi.
Contoh :
  • IP LAN 1 : 192.168.10.0/24
  • IP LAN 2 : 192.168.11.0/24
Jika hanya dibuat Simple Queue dengan target-address : 192.168.10.0/24, traffic ke arah 192.168.11.0/24 juga akan terlimit. Agar traffic ke arah jaringan lokal lain tidak terlimit, kita bisa membuat Simple Queue baru dengan mengisikan dst-address serta tentukan Max-Limit sebesar maksimal jalur koneksi, misalnya 100Mbps. Kemudian letakkan rule tersebut pada urutan teratas (no. 0). 
Rule Simple Queue dibaca dari urutan teratas (no. 0) sehingga dengan pengaturan tersebut traffic dari LAN1 ke LAN2 dan sebaliknya maksimumtransfer rate sebesar 100Mbps atau setara dengan kecepatan kabel ethernet. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar